Beranda Cand

Rabu, 30 Mei 2012

Ghudul Basar itu sama dengan menekuk sudut Elevasi


Keluar dari kelas pada saat kuliah telah selesai rasanya seperti keluar dari penjara. Nah loh?. Ini kelihatan berlebihan memang tapi nyatanya saya dan teman-teman begitu antusias ketika mata kuliah telah selesai. Mata saya dan teman-teman sekelas berbinar-binar serasa baru dapat uang segepok (Tadahan dari Gayus, MasyaAllah) *umpama saja. Kantin adalah pilihan yang sangat favorit untuk melepaskan lapar dan dahaga, kalau sudah kekantin lapar nggak lapar semuanya bisa masuk. Lalu prolog ini apa hubungannya coba dengan judul “Elevasi”? ada, simak bacaan berikutnya...
Ketika di kantin ini (Baca: Sapta) pembicaraan mengenai elevasi dimulai. Temenku seorang cowok yang jago ngobrol *kayak ibu-ibu, memberikan statementnya mengenai perbedaan penglihatan pada mata laki-laki dan pada mata perempuan. Please deh, hubungannya sama elevasi apa? *sabar.. lanjutkan bacanya. Ketika dia menyampaikan statementnya saya langsung keinget bertahun-tahun yang lalu, saat saya masih berada di bangku S1 semester 2 *kalau nggak salah. Seorang Kakak senior *Ikhwan, menyampaikan tausyah (Baca ; Nasehat) sebelum syuro’ (Baca: Rapat), tausyahnya mengenai Ghudul Bashar alias jaga pandangan. Jaga pandangan penting baik bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, karena mata adalah senjatanya setan untuk menjerumuskan manusia kedalam perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Allah. Istilah Ghudul Bashar itu, baru saya kenal ketika pertama ikut syuro’ tersebut *maklum ADK amatiran (Baca:Baru). Ketika pertama mendengar istilah tersebut saja saya langsung ketawa, senggolan dari salah seorang akhwat yang kebetulan duduk di samping saya membuat saya putus tertawanya.
Iya, ghudul bashar memang sangat dibutuhkan mengingat zaman edan sekarang ini, susah sekali untuk menjaga pandangan terhadap lawan jenis. Bayangkan, berapa persen penduduk bumi yang belum menikah tapi sudah pacaran? Wah saya menyerah menjawabnya. 100 % semua itu berawal dari pandangan yang tidak terjaga dengan baik. Jangankan orang biasa seperti kita (Baca:Saya), orang sholeh-sholehah saja masih bisa terjerumus akibat pandangan yang tidak dijaga. (*Saya juga harus banyak-banyak jaga pandangan nih L). Akibat dari tidak menjaga pandangan sangat berbahaya memang, kita kudu waspada karena di mana-mana yang namanya setan tak kan pernah berhenti mengganggu dan menjerumuskan manusia kelubang kenistaan.
Namun, terkadang permasalahannya adalah kebanyakkan wanita yang disuruh menjaga pandangan lebih ketat. Karena semua sumber fitnah ada pada perempuan, tapi menurut hemat saya tidak begitu keadaannya. Kita sama-sama menjaga, baik laki-laki maupun perempuan tidak terkecuali. Karena percuma saja perempuan nunduk-nunduk sampai nubruk, kalau in other hand sang laki-laki dongak kepala nyari layangan yang nyangkut entah dimana. Iya toh? Nice.
Saya punya pengalaman unik ini, suatu ketika saya berjalan di kampus saya (rencana mau keperpustakaan) saya mencoba berjalan dengan mata tertunduk kebawah (Nyari koin), maksudnya mau ghudul bashar. Tapi ketahuilah bahwa ini bukan ide yang bagus, ghudul basahar bukan berarti kita harus nunduk melulu ketika jalan, alhasil saking jaga pandangan saya terpeleset masuk ke got di samping perpusatakaan (huh malu sayang). Di sini bisa saya ambil pelajaran, jika niat nya mau jaga pandangan jangan bukan begini caranya, tapi lebih kepada kita tidak melihat sesuatu yang sebenarnya tidak boleh kita liat dengan cara berlebihan. Oke, oke. Lalu bagaimana hubungannya dengan elevasi?.
Nah, begini hubungannya. Temen saya itu mengatakan “Jika laki-laki melihat sesuatu kedepan, ia hanya bisa melihat pada sudut satu yang sama (Misal : Kedepan aja), jadi kalau laki-laki jalan sama pacar/istri jika di jalan ia bertemu wanita lain maka si laki-laki akan melihat wanita tersebut tapi dibarengi dengan gerakan kepala yang mengikuti kearah sumber. Makanya kalau pasangan lagi jalan biasanya laki-laki mudah ketahuan kalau dia lagi liat wanita lain. Sedangkan wanita, jika ia melihat memang sudut pandangannya lurus kedepan, tapi ketahuilah bahwa jika ada laki-laki lewat dia tidak akan melihat si laki-laki sambil menggerakkan kepalanya karena wanita punya sudut elevasi yang sempurna, ia bisa melihat kesamping tanpa harus dibarengi dengan gerakan kepala, makanya jika wanita melihat laki-laki ia tidak akan ketahuan. *Ngakak. Kok Cuma saya sendiri sih. Nah begitulah hubungannya. Ternyata pandangan wanita memang lebih tajam dan mematikan.
Intinya, kita sama-sama jaga pandangan ya sayang. Laki-laki jaga pandangan untuk perempuan dan perempuan jaga pandangan untuk laki-laki. Maka semua kenangan buruk di atas tidak akan terulang lagi. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar